Sabtu, 24 Maret 2012

♦ Player ♦ ......... ♦ Chapter 4 ♦


~ The Past  ~

Keesokan harinya Alice memngajak ku kesuatu tempat yang entah dimana, tak lama keluar dari kamar aku dan Alice pergi menuju halte yang kemarin untuk menunggu Flying Broom yang sama " Alice, sebenarnya kita mau kemana ?? " tanyaku " Aurora " ujar Alice " Aurora ?? tempat apa itu ?? kenapa kita kesana ?? " tanyaku pada Alice " Aurora itu tempat pelatihan para penyihir untuk mengasah ability dan mental dan alasan kita kesana adalah melatihmu supaya nasibmu labih baik di kompetisi itu "  jelas Alice " o, oh..... " .

Ditengah - tengah perbincanganku dan Alice Flying Broom yang kemarin menjemputku dan Alice pun datang lagi " ayo, naik " ujar Alice " i, iya " akupun naik dan Flying Broom itu segera meninggalkan halte.

Terlalu cepat untuk berharap bahwa perjalanan ini berjalan dengan memakan waktu yang lama " ayo, turun " Alice menarik tanganku untuk turun dari Flying Broom " Alice, tempat apa ini ?? ". Aku melihat sekeliling dan aku melihat banyak aksesoris yang mungkin bisa di bilang Girly, feminim dan sama sekali tidak mirip seperti apa yang dibilang Alice tadi " jelas ini Aurora, ayo masuk " Alice masuk dan memencet bel kuno yang berada di sebuah meja yang seperti tempat registrasi di Hotel, entah kenapa perasaan ku jadi tidak enak.  tiba - tiba saja ada seorang gadis berambut peach yang memakai gaun berwarna hijau tua selutut dengan jepit pita kecil berwarna hijau tua pula yang datang dan langsung memeluk Alice sampai tersungkur " Alice, kau kemana saja ?? aku merindukanmu Alice ! " gadis itu membuat Alice pucat karena pelukannya yang sangat erat.

Entah kenapa, sepertinya alice punya hubungan yang akrab dengan gadis ini " Alice, siapa orang ini ?? " tanyaku pada Alice, entah kenapa gadis yang tadi langsung mengacungkan pisau kearahku " kau siapa ?? " ujar gadis itu padaku " seharusnya aku yang tanya siapa kau " balasku " kalian berdua jangan berkelahi. Aiko ini Miranda penjaga Aurora dan Miranda ini Aiko majikanku " jelas Alice " eh..... ini majikan mu ?? " wajah Miranda terhilat kaget dan sepertinya ia meremehkan ku " iya, ada masalah ?? " tanyaku " tidak, cuma mau bilang terimakasih telah, menjaga Alice " ujar Miranda " i, iya " balasku " Aiko tunggu disini sebentar, yah ?? " ujar Alice " o, ok ".

Miranda dan Alice pergi kesebuah ruangan yang pibtunya dihiasi dengan aksesoris yang Girly dan feminim seperti yang di gerbang tadi. Saat aku memperhatikan sekitar, aku baru menyadari kalau dekorasi ruangan didominasi dengan warna - warna cerah dengan pernak - pernik yang mains di setiap sudut - sudut ruangan, karena lelah terus berdiri aku memutuskan duduk disebuah sofa yang berwarna unggu muda dengan boneka - boneka yang lucu - lucu disamping nya. 

Menunggu dan terus menunggu Alice yang tidak keluar dari ruangan " maaf membuatmu menunggu " Alice dan Miranda datang menghampiriku dengan membawa Strawberry Short Cake " kalian lama sekali ! memangnya tadi kalian ngapain sih ?? " tanyaku pada Alice " sudah jangan banyak tanya, makan ini ! " Alice langsung menyodorkan Strawberry Short Cake tadi " o, ok " walaupun aku sedikit curiga dengan Cake yang diberikan Alice tapi aku harus memakannya " ini enak " ujarku pada Alice dan Miranda " oh ya. Aku jadi malu " ujar Miranda. Sesendok setelah memakan Cake itu aku merasa pusing " Alice a, aku kenapa ? " keasadaranku menghilang dan rasanya seperti terbang.

Rasa pusing dikepalaku lama - kelamaan menghilang, kubuka mata ku dan aku berada disebuah tempat yang serba putih. " Alice ! Miranda ! kalian dimana ??. Alice ! Miranda ! " seruku tapi tidak ada yang menjawab. Karena kebingungan aku berlari menyusuri tempat ini tapi tidak ada tanda - tanda seseorang yang berada ditempat aneh ini. Saat aku mulai lelah ada bayangan anak kecil yang berlari membawa sebuah boneka " hei tunggu ! " walau kaki ku sangat lelah, entah kenapa aku ingin sekali mengejar anak itu " kau tunggu ! " setelah lama berlari, tiba - tiba aku dituntun menuju sebuah tempat yang mirip dengan lingkungan sekitar rumahku " ayo kak kejar aku " bayangan itu memanggilku dan kelihatan semakin jelas di hadapanku " hei kau tunggu aku ! " seruku sambil terus mengejar anak itu. 

Entah kenapa anak itu menuntunku kesebuah rumah yang sangat mirip dengan rumahku. Tanpa pikir panjang aku langsung masuk kedalam " ibu aku ingin Ice Cream " ujar anak itu pada seorang wanita didepannya " tapi kau masih sakit, sekarang kita akan pergi. Nah cepat kau bersiap " ujar wanita itu pada anak kecil yang membawa boneka tadi, " iya bu " jawab anak kecil itu pada wanita tadi.

Kepalaku terasa sakit dengan semua kejadian yang kulihat ini. Aku terus mengikuti anak itu, tiba - tiba saja ada rantai yang menarik ku menjauh dari anak kecil tadi " hei a, ada apa ini ??. Tunggu, Hei tunggu ! " seruku, tapi anak itu terus menjauh " hei, tolong aku ! " seruku " selamat tinggal diriku yang sekarang " ujar anak itu sambil tersenyum lebar " tunggu !.

Aku ditarik dan terus ditarik, hingga sampai ditempat yang tidak asing bagiku " ini kan Kyoto ! " seruku karena terkejut. Aku melihat sekeliling dan tiba - tiba ada sebuah mobil yang mogok disaat jalanan sedang ramai dengan mobil yanga lalu lalang. Dengan kecepatan tinggi ada sebuah mobil yang menabrak mobil mogok itu dari arah belakang, dan disusul mobil yang berwarna hitam yang kelihatan seperti mobilku yang berhenti tiba - tiba karena menghindari kecelakaan tapi mobil itu di tabrak oleh mobil yang ada di belakangnya. 

Akupun berlari menuju mobil hitam tadi dan saat aku membuka pintu mobil itu " a. ayah, i. ibu " aku terkejut saat melihat sosok pria dan wanita yang mirip dengan ayah dan ibuku, karena binggung aku melihat sekeliling dan " ahk.. i, itu aku ?? " ujarku, aku mundur beberapa langkah  dan saat aku mundur, tiba - tiba rantai - rantai yang menyeretku tadi kini kembali menyeretku lagi " TIDAK ! aku belum mau pergi ........! " bingung, lelah dan air mata yang keluar dari kelopak mataku memperburuk keadaan.

Tangan, kaki dan seluruh tubuhku sakit karena terus diikat dan ditarik oleh rantai - rantai besar " a, aku dimana ?? " ujarku " kau sudah sampai waktunya kau untuk tidur panjangmu Tsuretsuna Aiko " suaranya seperti suara anak yang memegang boneka tadi. Walau badanku sudah tidak kuat untuk berdiri " kau siapa ?, kenapa tadi kaubersama ibu dan ayahku ? " seruku pada anak itu " siapa ? aku ini Tsuretsuna Aiko yang berumur 10 tahun yang sekarang seharusnya sudah mati di kecelakaan beruntun itu. Tapi entah kenapa aku bisa bertahan sampai berusia 14 tahun yah ?? " jelas anak itu " apa maksud mu ?? Aku belum mati ! " seruku. " iya itu memang benar. Tapi sekarang aku yang akan membunuh mu ! ".

Anak itu menyerangku dengan sebuah tongkat berujung tajam seperti tombak di kedua sisinya  , karena bingung aku hanya menghindar sekuat tenaga ditengah kondisiku yang kesakitan " apa yang sebenarnya kau inginkan dari Game ini Aiko ? " ujar diriku yang masih 10 tahun dan sambil terus menyerangku " eh, aku tidak menginginkan apa - apa dari Game ini " ujarku " kau bohong Aiko ! " salah satu ujung tobaknya mengenaiku dan menjatuhkan ku kesebuah jurang. 

Aku kira aku akan mati, tapi aku beruntung. Aku jatuh di sebuah tempat yang penuh dengan bungga yang berwarna - warni " Aiko anak ku " tiba - tiba aku mendengar suara yang sangat inginku dengar selama 4 tahun " i, ibu dan a, ayah ". Tanpa pikir panjang aku langsung memeluk ayah dan ibuku, dengan mata yang bergelinang air mata aku mencurahkan semua isi hatiku pada ibu dan ayah yang memeluk ku dengan hangat " Aiko ayo kita, pulang " ujar ibuku " eh pu, pulang bu ?? " tanyaku " iya sebagai keluarga kitakan seharusnya berkumpulkan " balas ayah ku. Tubuhku terasa dingin dan melepas pelukan ibu dan ayahku " Aiko, kamu kenapa nak ?? " aku tidak bisa menghentikan tanganku yang mengambil pedang dan membunuh ibu dan ayahku dengan sekali tebasan di leher.

" Kau bukan ayah dan ibuku. Mereka sudah meninggal " dengan tatapan kosong yang masih bebekas air mata. Kenapa ?? apa yang sebenarnya terjadi disini ?? kenapa ??. Saat aku berjalan dengan kebingungan, " A, Alice ? " ujarku saat melihat Alice berdiri di hadapanku " selamat yah kau berhasil " tanpa pikir panjang aku langsung memeluk Alice dan menanggis sekeras - kerasnya.


~~~~~~~~~~~~~~


Kenapa Alice ada di sini ??

Apa yang sebenanya terjadi ??

A, aku masih belum mengerti..........

 

~~~~~~~~~~~~~~

 to be continue ~~

Tidak ada komentar:

Posting Komentar